GolekTruk — Sistem Pergudangan Logistik: Dalam dunia bisnis modern, kecepatan distribusi dan akurasi pengelolaan barang menjadi faktor penentu keberhasilan operasional. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus memiliki sistem pergudangan logistik yang terstruktur, efisien, dan terintegrasi dengan seluruh proses rantai pasok. Sistem ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, tetapi juga mencakup pengaturan alur penerimaan, penyimpanan, pengambilan, hingga pengiriman barang secara optimal. Dengan meningkatnya kebutuhan industri seperti e-commerce, manufaktur, dan retail, peran sistem pergudangan yang cerdas dan berbasis teknologi semakin penting untuk menjaga ketersediaan stok, meminimalkan kesalahan, dan mempercepat layanan distribusi. Artikel ini akan membahas secara lengkap komponen, fungsi, teknologi, serta strategi meningkatkan efisiensi dalam sistem pergudangan logistik agar bisnis mampu bersaing di era supply chain modern.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Sistem Pergudangan Logistik?

Sistem pergudangan logistik adalah sebuah mekanisme terstruktur yang digunakan untuk mengelola seluruh aktivitas penyimpanan dan pergerakan barang di dalam rantai pasok. Sistem ini mencakup proses penerimaan barang, penataan, penyimpanan, pengendalian stok, hingga pengiriman barang ke pelanggan atau lokasi distribusi lainnya. Tujuan utamanya adalah memastikan barang selalu tersedia dalam kondisi yang tepat, jumlah yang sesuai, dan dapat diproses dengan cepat serta efisien.
Agar mudah dipahami, berikut poin-poin utama yang membentuk sistem pergudangan logistik:
1. Proses Penerimaan Barang (Receiving)
Prosedur pemeriksaan barang masuk, termasuk pengecekan kualitas, kuantitas, dan pencatatan data inventaris. Proses ini memastikan barang yang diterima sesuai pesanan dan layak disimpan.
2. Penempatan Barang (Putaway)
Tahap pemindahan barang ke lokasi penyimpanan yang sudah ditentukan. Penempatan yang sistematis membantu mempercepat proses pencarian dan pengambilan barang di kemudian hari.
3. Penyimpanan Barang (Storage)
Barang ditata di rak, pallet, atau area khusus berdasarkan jenis, ukuran, atau tingkat perputaran stok. Penyimpanan yang rapi dan terorganisir meningkatkan efisiensi ruang dan kemudahan pengelolaan.
4. Pengendalian Inventaris (Inventory Control)
Pengawasan jumlah stok agar tetap akurat, termasuk pencatatan keluar-masuk barang, audit stok, serta perencanaan kebutuhan persediaan. Inventaris yang akurat mencegah overstock maupun kekurangan stok.
5. Pengambilan dan Pengemasan (Picking & Packing)
Proses memilih barang yang dipesan dan mengemasnya sesuai standar pengiriman. Kecepatan dan akurasi picking sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan.
6. Pengiriman Barang (Shipping)
Tahap akhir di mana barang dipindahkan dari gudang ke pelanggan, distributor, atau tujuan logistik lainnya. Proses ini harus berjalan cepat, aman, dan terintegrasi dengan armada pengiriman.
7. Dukungan Teknologi (WMS, Barcode, RFID, IoT)
Penggunaan teknologi untuk mengotomatisasi proses, meningkatkan akurasi inventaris, mempercepat alur kerja, dan meminimalkan human error. Sistem digital ini menjadi tulang punggung gudang modern.
Dengan memahami poin-poin di atas, jelas bahwa sistem pergudangan logistik bukan hanya soal tempat menyimpan barang, tetapi sebuah ekosistem operasional yang mendukung kelancaran distribusi, efisiensi biaya, dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi Utama Sistem Pergudangan Logistik

Sistem pergudangan logistik memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran operasional rantai pasok. Fungsinya bukan hanya menyimpan barang, tetapi juga memastikan setiap produk dapat diproses, dipantau, dan dikirim dengan akurat dan efisien. Berikut fungsi utama yang harus dipahami:
1. Penyimpanan Barang (Storage)
Gudang menyediakan ruang aman untuk menyimpan produk dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan yang terorganisir membantu melindungi barang dari kerusakan, kehilangan, dan memudahkan proses pengelolaan stok.
2. Konsolidasi Barang (Consolidation)
Barang dari berbagai pemasok atau lini produksi digabungkan menjadi satu pengiriman. Fungsi ini mempermudah distribusi, menurunkan biaya transportasi, dan mempercepat pengiriman ke pelanggan.
3. Pemecahan Pengiriman Besar (Break-Bulk)
Barang dalam jumlah besar dipisahkan menjadi paket yang lebih kecil sesuai kebutuhan pelanggan. Fungsi ini lazim digunakan dalam distribusi ke toko retail atau mitra bisnis dengan permintaan volume berbeda.
4. Menjaga Ketersediaan Stok (Buffer Stock)
Gudang berfungsi sebagai penyangga persediaan saat terjadi lonjakan permintaan atau gangguan pasokan. Buffer stock membantu perusahaan menghindari stockout dan menjaga kelancaran distribusi.
5. Mendukung Proses Produksi dan Distribusi
Sistem pergudangan memastikan barang yang dibutuhkan untuk produksi atau pesanan pelanggan tersedia tepat waktu. Ini penting untuk menjaga ritme produksi dan efektivitas jalur distribusi.
6. Cross-Docking
Dalam beberapa sistem, barang yang masuk tidak perlu disimpan lama. Barang langsung dipindahkan dari area penerimaan (inbound) ke area pengiriman (outbound). Fungsi ini menghemat ruang, waktu, dan biaya penyimpanan.
7. Pengendalian dan Pemantauan Barang
Gudang mencatat pergerakan barang, melacak lokasi penyimpanan, dan mengontrol stok secara berkala. Dengan adanya fungsi ini, perusahaan dapat meminimalkan kesalahan, mencegah barang hilang, serta meningkatkan akurasi inventaris.
Komponen Penting dalam Sistem Pergudangan

Agar operasional gudang berjalan lancar, cepat, dan efisien, diperlukan berbagai komponen yang saling terintegrasi. Setiap komponen memiliki peran penting dalam mendukung proses penyimpanan, pengendalian stok, hingga distribusi barang. Berikut komponen utama yang wajib ada dalam sistem pergudangan logistik:
1. Fasilitas Gudang (Warehouse Facility)
Bangunan fisik yang menjadi pusat aktivitas penyimpanan. Desain, ukuran, dan struktur gudang harus sesuai dengan jenis barang yang ditangani, seperti barang besar, produk cepat saji, barang cair, hingga kebutuhan cold storage.
2. Sistem Rak dan Penyimpanan (Racking System)
Rak, pallet, dan shelving dirancang untuk memaksimalkan kapasitas ruang. Dengan sistem rak yang tepat, barang lebih mudah diakses, lebih aman, dan proses picking menjadi lebih cepat.
3. Peralatan Material Handling
Peralatan untuk memindahkan barang, seperti forklift, hand pallet, conveyor, dan stacker. Peralatan ini membantu mengurangi beban kerja manual, mempercepat operasional, dan meminimalkan risiko kecelakaan kerja.
4. Sistem Manajemen Gudang (WMS – Warehouse Management System)
Software yang mengatur seluruh aktivitas gudang, mulai dari penerimaan, lokasi penyimpanan, picking, hingga pengiriman. WMS meningkatkan akurasi inventaris, mengurangi human error, dan memantau barang secara real-time.
5. Teknologi Identifikasi Barang (Barcode, QR Code, RFID)
Digunakan untuk mencatat dan melacak barang dengan akurat. Teknologi ini mempercepat proses input data, meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memudahkan pelacakan persediaan.
6. Tenaga Kerja Gudang (Warehouse Staff)
Operator gudang, admin inventaris, hingga supervisor yang menjalankan proses operasional. SDM yang terlatih sangat penting untuk menjaga alur kerja tetap rapi, cepat, dan sesuai prosedur.
7. SOP & Alur Kerja (Standard Operating Procedures)
Panduan prosedur kerja mencakup cara penerimaan barang, penyimpanan, pengambilan, pengepakan, hingga pengiriman. SOP membantu menjaga konsistensi, keamanan, dan kualitas operasional gudang.
8. Sistem Keamanan Gudang
CCTV, kontrol akses, sensor api, alarm, dan sistem proteksi lainnya. Komponen ini menjaga gudang dari risiko kehilangan, pencurian, serta kerusakan akibat kebakaran atau kondisi darurat lainnya.
9. Area Inbound & Outbound
Area khusus untuk barang masuk (receiving) dan barang keluar (shipping). Pemisahan area ini membuat alur lebih teratur, mencegah penumpukan barang, dan mempercepat proses distribusi.
Jenis-Jenis Sistem Pergudangan Logistik

Dalam dunia logistik modern, sistem pergudangan berkembang sesuai kebutuhan industri, kapasitas operasional, dan jenis barang yang disimpan. Setiap jenis gudang memiliki fungsi dan karakteristik berbeda yang memengaruhi efisiensi distribusi. Berikut jenis-jenis sistem pergudangan logistik yang umum digunakan:
1. Public Warehouse (Gudang Umum)
Gudang yang disewakan kepada perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Cocok untuk bisnis yang membutuhkan fleksibilitas kapasitas penyimpanan tanpa harus membangun gudang sendiri. Biaya operasional lebih ringan dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Private Warehouse (Gudang Pribadi)
Gudang milik perusahaan sendiri dan digunakan khusus untuk operasional internal. Biasanya dipakai oleh bisnis besar dengan volume penyimpanan tinggi. Kelebihannya adalah kontrol penuh terhadap sistem, proses, dan keamanan gudang.
3. Automated Warehouse (Gudang Otomatis)
Gudang modern yang menggunakan teknologi otomatis seperti robot, conveyor otomatis, Automated Storage and Retrieval System (AS/RS), dan sensor IoT. Sistem ini meningkatkan kecepatan proses picking, mengurangi human error, dan memaksimalkan ruang penyimpanan.
4. Distribution Center (DC)
Fokus pada kecepatan distribusi, bukan hanya penyimpanan. DC menjadi pusat transit barang sebelum dikirim ke toko retail, pelanggan, atau cabang perusahaan. Proses di dalamnya lebih cepat karena mengutamakan pengambilan dan pengiriman barang dalam jumlah besar.
5. Fulfillment Center
Sering digunakan di industri e-commerce. Gudang ini menangani penerimaan pesanan, picking, packing, hingga pengiriman. Sistemnya terintegrasi dengan platform online sehingga proses pemenuhan pesanan lebih cepat dan akurat.
6. Cold Storage Warehouse
Gudang khusus penyimpanan barang yang membutuhkan suhu terkendali seperti makanan beku, produk pertanian, obat-obatan, dan bahan kimia tertentu. Menggunakan sistem pendingin, sensor suhu, dan monitoring ketat untuk menjaga kualitas barang.
7. Bonded Warehouse (Gudang Berikat)
Gudang yang digunakan untuk menyimpan barang impor sebelum masuk ke pasar domestik. Pajak dan bea masuk baru dibayar ketika barang keluar, sehingga cocok untuk perusahaan yang ingin menekan biaya dan memperlancar arus logistik internasional.
8. Cross-Docking Warehouse
Gudang dengan sistem perpindahan cepat. Barang dari pemasok langsung dipindahkan ke area outbound tanpa disimpan lama. Cocok untuk barang kebutuhan cepat atau distribusi dengan lead time pendek.
Proses Kerja Sistem Pergudangan Logistik

Proses kerja dalam sistem pergudangan logistik terdiri dari serangkaian aktivitas terstruktur yang memastikan barang dapat diterima, disimpan, dikelola, dan dikirim dengan akurat serta efisien. Setiap tahapan saling terhubung dan harus berjalan sesuai prosedur agar alur logistik tetap lancar. Berikut proses kerja yang umum diterapkan:
1. Receiving (Penerimaan Barang)
Tahap pertama dalam operasional gudang. Barang yang tiba diperiksa kualitas dan kuantitasnya, dicocokkan dengan dokumen pembelian, lalu dicatat ke dalam sistem. Proses ini memastikan barang yang masuk sesuai pesanan dan layak disimpan.
2. Sorting & Labeling (Penyortiran dan Pelabelan)
Barang dipisahkan berdasarkan kategori, jenis, atau tujuan penyimpanan. Setelah itu, setiap barang diberi barcode, QR code, atau label RFID agar mudah dilacak selama proses penyimpanan dan pengiriman.
3. Putaway (Penempatan Barang)
Barang dipindahkan ke lokasi penyimpanan yang tepat sesuai slot atau rak yang sudah ditentukan dalam sistem. Penempatan yang efisien mempermudah proses pengambilan barang saat dibutuhkan.
4. Storage (Penyimpanan)
Barang disimpan dalam rak, pallet, atau area khusus sesuai karakteristiknya. Selama penyimpanan, kondisi barang harus dijaga agar tetap aman dan siap digunakan kapan saja.
5. Inventory Management (Pengendalian Stok)
Sistem melakukan pemantauan terhadap jumlah dan lokasi barang secara real-time. Proses ini mencakup audit stok berkala, update keluar–masuk barang, dan perhitungan kebutuhan restock agar gudang tetap stabil.
6. Order Picking (Pengambilan Barang Pesanan)
Ketika ada permintaan atau pesanan, staf gudang mengambil barang dari lokasi penyimpanan. Picking dapat dilakukan secara manual maupun otomatis, dan akurasi tahapan ini sangat penting untuk menghindari pengiriman yang salah.
7. Packing (Pengemasan)
Barang yang sudah dipicking kemudian dikemas sesuai standar keamanan dan kebutuhan pengiriman. Packing yang baik melindungi barang dari kerusakan selama proses distribusi.
8. Staging Area (Area Persiapan Pengiriman)
Setelah dikemas, barang dipindahkan ke staging area untuk pengelompokan berdasarkan destinasi, rute, atau jenis armada pengiriman. Area ini memastikan barang siap dikirim tanpa terjadi penumpukan.
9. Shipping (Pengiriman Barang)
Tahap akhir di mana barang diserahkan ke armada distribusi. Data pengiriman dicatat dalam sistem, dan barang dikirim ke pelanggan, cabang, atau distributor sesuai jadwal.
Tantangan dalam Sistem Pergudangan Logistik

Meskipun sistem pergudangan semakin modern dan efisien, berbagai tantangan operasional, teknis, hingga sumber daya manusia tetap harus dihadapi. Tantangan ini penting untuk dipahami agar perusahaan dapat menyiapkan strategi yang tepat dan menjaga kelancaran rantai pasok. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam sistem pergudangan logistik:
1. Ketidakakuratan Data Stok
Ketidaksesuaian antara stok fisik dan sistem masih menjadi masalah klasik.
Penyebab umum meliputi:
Kesalahan pencatatan manual.
Proses picking dan put-away yang tidak disiplin.
Kurangnya audit stok berkala.
Dampaknya: salah kirim barang, kehabisan stok, hingga meningkatnya biaya operasional.
2. Keterbatasan Ruang Gudang
Kapasitas gudang seringkali tidak sebanding dengan jumlah barang yang terus bertambah.
Penyebabnya bisa berupa:
Pertumbuhan bisnis yang cepat.
Layout gudang yang tidak optimal.
Penumpukan barang slow-moving.
Akibatnya: proses penyimpanan dan pengambilan barang menjadi lambat dan tidak efisien.
3. Keterlambatan Distribusi
Proses pengiriman bisa terganggu oleh faktor internal maupun eksternal.
Penyebab umum:
Ketidaksiapan barang saat akan dikirim.
Koordinasi buruk antara gudang dan tim transportasi.
Cuaca atau kondisi jalan yang tidak mendukung.
Dampaknya: keterlambatan pengiriman yang mengurangi kepuasan pelanggan.
4. Kesalahan Picking dan Packing
Picking error adalah salah satu penyebab terbesar retur.
Faktornya meliputi:
Penataan rak yang membingungkan.
Tingginya volume pesanan.
Minimnya pelatihan pekerja gudang.
Akibatnya: biaya penggantian barang meningkat dan brand kehilangan kepercayaan pelanggan.
5. Kurangnya Tenaga Kerja Terampil
Operasional gudang modern memerlukan pekerja yang paham teknologi.
Tantangannya:
Minimnya SDM yang familiar dengan sistem WMS, RFID, atau robotik.
Tingkat turnover karyawan gudang yang tinggi.
Kebutuhan pelatihan rutin yang memerlukan biaya dan waktu.
6. Biaya Operasional yang Terus Meningkat
Biaya gudang tidak hanya soal sewa bangunan.
Biaya yang sering membengkak:
Listrik untuk sistem pendingin dan peralatan otomatis.
Maintenance forklift dan alat berat.
Gaji tenaga kerja dan pelatihan.
Tantangan perusahaan: menjaga efisiensi tanpa menurunkan kualitas layanan.
7. Kesulitan Integrasi Teknologi
Tidak semua perusahaan siap mengadopsi sistem otomatis.
Penyebabnya:
Biaya investasi awal yang tinggi.
Sistem lama (legacy system) yang sulit diintegrasikan.
Resistensi karyawan terhadap perubahan teknologi.
Risikonya: implementasi teknologi berjalan lambat atau tidak optimal.
8. Pengelolaan Barang Berisiko atau Sensitif
Barang tertentu memerlukan penanganan khusus.
Contoh tantangannya:
Barang mudah rusak (fresh food) membutuhkan cold storage.
Bahan kimia harus disimpan sesuai standar keamanan.
Barang pecah belah membutuhkan packaging yang tepat.
Jika gagal dikelola: potensi kerusakan barang meningkat dan risiko kecelakaan meningkat.
Cara Meningkatkan Efisiensi Sistem Pergudangan Logistik

Agar operasional gudang berjalan cepat, akurat, dan hemat biaya, perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat. Efisiensi sistem pergudangan logistik tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada tata kelola, SDM, dan alur kerja yang terstruktur. Berikut beberapa cara efektif untuk meningkatkannya:
1. Optimalkan Layout Gudang
Penataan ruang yang baik mempercepat alur perpindahan barang.
Cara optimasinya:
Tempatkan barang fast-moving dekat area picking.
Gunakan sistem rak vertikal untuk memperluas kapasitas tanpa memperbesar bangunan.
Buat jalur forklift dan pejalan kaki yang jelas untuk menghindari hambatan.
2. Gunakan Warehouse Management System (WMS)
Sistem ini membantu mengelola stok dan alur barang secara digital.
Keuntungan yang diperoleh:
Informasi stok lebih akurat.
Pengawasan masuk dan keluar barang real-time.
Meminimalkan kesalahan manual dalam pencatatan.
3. Implementasi Barcode, RFID, atau QR Code
Teknologi otomatisasi ini mempercepat identifikasi barang.
Manfaat utamanya:
Proses scanning lebih cepat dari pengecekan manual.
Mengurangi risiko salah label atau salah picking.
Memudahkan tracking barang di seluruh area gudang.
4. Terapkan SOP yang Jelas dan Konsisten
Standar operasional yang rapi membuat pekerjaan lebih terarah.
Meliputi:
SOP penerimaan barang.
SOP picking dan packing.
SOP penanganan barang sensitif.
Dengan prosedur yang konsisten, kinerja menjadi lebih seragam dan minim kesalahan.
5. Tingkatkan Pelatihan SDM Gudang
Karyawan yang terampil akan meningkatkan produktivitas.
Pelatihan yang perlu diberikan:
Penggunaan perangkat WMS dan peralatan digital.
Teknik picking dan packing yang benar.
Penanganan alat berat seperti forklift dengan aman.
6. Terapkan Sistem FIFO, FEFO, atau LIFO Sesuai Kebutuhan
Rotasi stok penting untuk menjaga kualitas barang.
Penjelasannya:
FIFO (First In First Out): barang masuk lebih dulu dikirim lebih dulu, cocok untuk produk umum.
FEFO (First Expired First Out): digunakan untuk produk dengan masa kedaluwarsa seperti makanan dan farmasi.
LIFO (Last In First Out): biasanya untuk industri tertentu yang stoknya cepat berputar.
Dengan rotasi yang tepat, risiko barang rusak atau menumpuk bisa diminimalkan.
7. Gunakan Peralatan Modern dan Ergonomis
Peralatan mendukung kecepatan dan keselamatan kerja.
Contohnya:
Forklift otomatis.
Conveyor system.
Hand pallet ergonomis untuk mengurangi kelelahan operator.
Peralatan yang tepat meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
8. Lakukan Audit Stok Berkala
Audit rutin memastikan data stok akurat dan sesuai kondisi fisik barang.
Manfaatnya:
Mengidentifikasi selisih stok sejak dini.
Menurunkan risiko kehilangan dan kerusakan.
Memastikan sistem berjalan sesuai standar.
9. Kolaborasi Lebih Baik dengan Tim Distribusi
Gudang dan armada harus bergerak dalam ritme yang sama.
Cara meningkatkannya:
Buat jadwal pengiriman yang jelas.
Gunakan aplikasi tracking armada.
Tingkatkan komunikasi antara supervisor gudang dan pengemudi.
10. Manfaatkan Data Analytics untuk Pengambilan Keputusan
Data dari WMS dan alat otomatis bisa dianalisis untuk efisiensi.
Contoh manfaatnya:
Mengetahui produk mana yang paling cepat bergerak.
Mengidentifikasi hambatan proses picking.
Memprediksi kebutuhan ruang dan tenaga kerja di masa depan.
Gunakan Aplikasi GolekTruk untuk Pengiriman Barang Lebih Cepat dan Terintegrasi

Jika Anda membutuhkan armada pengiriman barang yang cepat, aman, dan dapat diandalkan untuk bisnis logistik atau pergudangan Anda, GolekTruk adalah solusi terbaik.
Mengapa GolekTruk?
Cari truk dan armada dengan cepat
Pilihan kendaraan lengkap (pickup, CDD, Fuso, Tronton)
Harga transparan
Live tracking
Mudah diintegrasikan dengan operasional pergudangan
Dengan GolekTruk, proses pengiriman outbound dari gudang Anda menjadi jauh lebih efisien, terukur, dan hemat waktu.
Download GolekTruk sekarang dan rasakan sendiri kemudahan mencari armada pengiriman barang untuk kebutuhan logistik bisnis Anda!
Kesimpulan
Sistem pergudangan logistik memegang peran penting dalam menjaga kelancaran rantai pasok, memastikan barang tersimpan dengan baik, serta tiba di tangan pelanggan dengan cepat dan akurat. Dengan memahami konsep dasar, fungsi utama, komponen penting, hingga tantangan dan strategi peningkatannya, perusahaan dapat mengelola gudang secara jauh lebih efisien dan kompetitif.
Berikut poin penting yang perlu diingat:
Pengelolaan gudang yang baik meningkatkan akurasi dan kecepatan distribusi.
Teknologi seperti WMS, RFID, barcode, dan otomasi menjadi kunci efisiensi modern.
Tantangan seperti kapasitas ruang, kelangkaan SDM terampil, atau ketidaksesuaian stok dapat diatasi dengan perencanaan dan sistem yang tepat.
Setiap industri seperti retail, manufaktur, farmasi, hingga cold chain, memiliki implementasi gudang yang berbeda sesuai kebutuhan operasionalnya.
Pada akhirnya, keberhasilan sistem pergudangan logistik tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada integrasi proses, kedisiplinan operasional, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan pasar.
GolekTruk Makin Lengkap
Sudah tau Golektruk belum ?
GolekTruk adalah marketplace logistic no. 1 di Indonesia, yang mempertemukan antara pengirim muatan dan penyedia jasa angkut, dan bisa bernegosiasi secara langsung tanpa ada POTONGAN sepeserpun !
Kamu bisa memakai golektruk untuk meningkatkan usaha jasa angkutmu dan untuk pengirim muatan, kamu bisa memakai GolekTruk untuk membantu anda pindahan rumah, kontrakan, kos maupun kebutuhan yang lainnya dengan mudah!
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kemudahan dan efisiensi dalam mengelola bisnis logistik mu. GolekTruk kini hadir dengan fitur terbaru yang akan mengubah cara kamu bekerja. Selain menghubungkan dengan ribuan pemilik truk, kami juga menyediakan berbagai macam perlengkapan logistik yang dapat kamu beli dengan mudah. Dengan GolekTruk, kamu tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mendapatkan akses ke berbagai pilihan produk dengan harga yang kompetitif. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi GolekTruk sekarang dan rasakan perbedaannya!
GolekTruk Makin Lengkap! Sekarang, bukan hanya cari jasa angkutan atau muatan, kamu juga bisa beli semua kebutuhan logistikmu di sini. Lebih mudah, lebih cepat!
Golektruk sudah banyak penggunanya ! dan di download lebih dari 150 ribu orang di seluruh Indonesia.
kamu mau coba ?
Unduh aplikasi GolekTruk sekarang di Play Store.



Apa yang Anda pikirkan?
Lihat Komentar / Tinggalkan Komentar