Loading

Apa Itu Receiving Gudang? Pengertian, Fungsi, Tujuan, Proses, dan 5 Contoh Penerapannya

svg3 Desember 2025LogistikAdmin istrator

Bagikan

GolekTrukApa Itu Receiving Gudang? Dalam dunia logistik dan manajemen pergudangan, setiap proses harus berjalan dengan akurat agar perusahaan dapat memastikan ketersediaan stok, mengurangi kesalahan, serta menjaga alur distribusi tetap lancar. Salah satu tahapan yang paling krusial dan sering menjadi penentu kualitas operasional gudang adalah receiving gudang, yaitu proses penerimaan barang yang datang dari supplier atau distributor.

Memahami apa itu receiving gudang, bagaimana alurnya, dan kenapa tahapan ini sangat penting akan membantu bisnis mencegah selisih stok, mengurangi kerusakan barang, serta meningkatkan efisiensi operasional. Proses receiving yang baik menjadi fondasi utama sebelum barang disimpan, diproses, atau dikirim kembali.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap pengertian receiving gudang, fungsi, tujuan, prosedur, hingga contoh penerapannya, sehingga bisnis dapat mengoptimalkan proses inbound secara maksimal.

Daftar Isi

Apa Itu Receiving Gudang?

Apa Itu Receiving Gudang

Receiving gudang adalah proses penerimaan barang yang masuk ke gudang dari pemasok, distributor, pabrik, atau armada pengiriman. Pada tahap ini, semua barang yang datang harus dicek secara menyeluruh—baik dokumen, jumlah, maupun kondisi fisiknya—untuk memastikan semuanya sesuai dengan pesanan atau Purchase Order (PO).

Secara sederhana, receiving gudang merupakan langkah pertama dalam alur operasional warehouse sebelum barang disimpan (put away) atau didistribusikan kembali. Proses ini mencakup:

  • Verifikasi dokumen seperti PO, invoice, dan surat jalan

  • Pemeriksaan jumlah barang (quantity check)

  • Pemeriksaan kondisi barang (quality check)

  • Pemberian label atau kode barang

  • Pencatatan data ke sistem gudang atau WMS

Dengan menjalankan receiving gudang secara benar, perusahaan dapat mencegah kesalahan seperti selisih stok, salah SKU, barang rusak, hingga masalah supply chain lainnya. Itulah sebabnya receiving selalu menjadi titik awal yang menentukan akurasi seluruh operasional pergudangan.

Tujuan Receiving Gudang

Tujuan Receiving Gudang

Receiving gudang memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran operasional dan akurasi data stok. Secara umum, tujuan utama proses ini adalah untuk memastikan bahwa barang yang diterima benar, lengkap, dan dalam kondisi sesuai standar. Beberapa tujuan receiving gudang yang paling penting antara lain:

  1. Memastikan kesesuaian barang dengan dokumen
    Memverifikasi apakah jenis barang, jumlah, dan spesifikasinya sesuai dengan Purchase Order (PO), invoice, dan surat jalan.

  2. Mencegah selisih atau kesalahan stok
    Dengan pengecekan awal yang akurat, potensi perbedaan antara stok fisik dan data sistem dapat diminimalkan.

  3. Menilai kondisi barang dan mengurangi risiko kerusakan
    Pemeriksaan kualitas dilakukan untuk memastikan barang tidak cacat, rusak, atau tidak sesuai standar.

  4. Menciptakan alur kerja yang tertib sebelum proses put away
    Barang yang sudah terverifikasi akan lebih mudah dipindahkan ke lokasi penyimpanan yang tepat.

  5. Mendukung akurasi sistem inventaris
    Data barang masuk yang dicatat di sistem (WMS/ERP) membantu perusahaan memantau ketersediaan stok secara real-time.

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, receiving gudang menjadi fondasi penting yang memastikan seluruh proses pergudangan berjalan efisien, aman, dan bebas kesalahan.

Fungsi Receiving Gudang

Fungsi Receiving Gudang

Receiving gudang memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga kelancaran proses pergudangan. Lebih dari sekadar menerima barang, tahap ini memastikan bahwa setiap barang yang masuk memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang sudah ditetapkan. Berikut adalah fungsi utama receiving gudang:

  1. Memverifikasi Dokumen Pengiriman
    Proses menerima barang dimulai dengan mencocokkan dokumen seperti Purchase Order (PO), invoice, dan surat jalan untuk memastikan bahwa barang yang datang sesuai dengan pesanan perusahaan.

  2. Melakukan Pemeriksaan Kuantitas
    Tim receiving menghitung jumlah barang secara detail untuk memastikan tidak ada selisih (over/short). Fungsi ini sangat penting untuk menjaga akurasi stok.

  3. Melakukan Pemeriksaan Kualitas (Quality Check)
    Barang diperiksa kondisi fisiknya—apakah rusak, cacat, lembab, atau tidak sesuai spesifikasi. Pemeriksaan ini mencegah barang berkualitas buruk masuk ke area penyimpanan.

  4. Melakukan Identifikasi dan Pelabelan Barang
    Setelah lolos pemeriksaan, barang diberi label SKU, barcode, batch number, atau informasi penting lainnya agar mudah dilacak dan ditempatkan di lokasi gudang yang benar.

  5. Mencatat Barang ke Sistem Inventaris
    Semua barang yang diterima dicatat ke dalam sistem WMS atau ERP. Fungsi ini memastikan stok selalu terupdate secara real-time sehingga memudahkan proses perencanaan dan distribusi.

  6. Mengkomunikasikan Ketidaksesuaian
    Jika terjadi perbedaan jumlah, kerusakan, atau barang tidak sesuai PO, tim receiving harus segera berkoordinasi dengan supplier, procurement, atau pihak terkait untuk penyelesaian.

Dengan menjalankan fungsi-fungsi ini secara konsisten, receiving gudang dapat menjaga efisiensi kerja, meningkatkan akurasi data stok, dan memastikan barang yang masuk siap diproses ke tahap berikutnya secara aman dan tepat.

Alur dan Proses Receiving Gudang

Alur dan Proses Receiving Gudang

Proses receiving gudang harus berjalan secara terstruktur agar barang yang masuk dapat dipastikan akurat, lengkap, dan dalam kondisi baik. Berikut adalah alur dan langkah-langkah receiving gudang yang umum digunakan di berbagai jenis warehouse:

1. Pengecekan dan Verifikasi Dokumen

Proses dimulai dengan memeriksa dokumen pengiriman seperti Purchase Order (PO), invoice, dan surat jalan. Tujuannya adalah memastikan barang yang datang sesuai dengan pesanan yang telah disetujui.

2. Penempatan Kendaraan di Loading Dock

Armada pengiriman diarahkan ke area bongkar muat. Penataan kendaraan yang teratur membantu mempercepat proses unloading dan mencegah antrian.

3. Bongkar Muat Barang (Unloading)

Barang diturunkan dari kendaraan menggunakan forklift, pallet mover, atau manual handling. Pada tahap ini, keselamatan operator dan kondisi fisik barang menjadi prioritas utama.

4. Pemeriksaan Kuantitas (Quantity Check)

Setiap barang dihitung jumlahnya dan dibandingkan dengan data yang tertera di PO atau surat jalan. Jika ada selisih, tim receiving segera mencatat dan melaporkan.

5. Pemeriksaan Kualitas (Quality Check)

Barang diperiksa kondisi fisiknya untuk memastikan tidak ada kerusakan seperti penyok, sobek, bocor, atau cacat lainnya. Barang yang rusak biasanya dipisahkan ke area khusus untuk klaim atau retur.

6. Pemberian Label dan Identifikasi

Barang yang lolos pemeriksaan diberi label berupa barcode, SKU, batch number, atau informasi lain yang diperlukan. Identifikasi ini membantu proses penyimpanan dan pelacakan barang.

7. Pencatatan ke Sistem WMS/ERP

Setelah verifikasi, seluruh data barang dicatat ke dalam sistem manajemen gudang (WMS) atau ERP. Pencatatan ini memastikan stok tercatat secara real-time dan akurat.

8. Pemindahan ke Area Put Away

Tahap akhir receiving adalah menyerahkan barang ke tim put away untuk ditempatkan di lokasi penyimpanan sesuai slot yang telah ditentukan.

SOP Receiving Gudang

SOP Receiving Gudang

SOP (Standard Operating Procedure) receiving gudang adalah panduan kerja yang digunakan untuk memastikan seluruh proses penerimaan barang berlangsung aman, tertib, dan akurat. SOP ini menjadi acuan bagi tim gudang agar tidak terjadi kesalahan mulai dari pengecekan dokumen hingga barang siap disimpan. Berikut elemen utama dalam SOP receiving gudang:

1. Persiapan Area Receiving

  • Pastikan area loading dock bersih, rapi, dan siap digunakan.

  • Periksa ketersediaan alat seperti forklift, hand pallet, barcode scanner, dan APD (helm, sarung tangan, sepatu safety).

  • Siapkan formulir atau perangkat input data untuk pencatatan.

2. Pemeriksaan Dokumen

  • Cocokkan Purchase Order (PO), invoice, dan surat jalan.

  • Verifikasi nomor batch, tanggal pengiriman, dan jenis barang yang akan diterima.

  • Pastikan kendaraan yang datang sesuai jadwal inbound (jika menggunakan appointment system).

3. Prosedur Bongkar Muat

  • Pastikan operator forklift atau petugas unloading tersertifikasi.

  • Lakukan bongkar muat dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan fisik.

  • Pisahkan barang berdasarkan jenis, SKU, atau kategori.

4. Proses Pemeriksaan Barang

  • Quantity check: hitung jumlah unit atau pallet dan bandingkan dengan PO.

  • Quality check: periksa kondisi fisik barang, kemasan, expiry date, dan segel.

  • Dokumentasikan kerusakan atau ketidaksesuaian dengan foto dan form laporan.

5. Penanganan Barang Bermasalah

  • Buat laporan discrepancy jika jumlah atau kualitas barang tidak sesuai.

  • Pisahkan barang rusak ke area karantina untuk retur atau klaim supplier.

  • Informasikan ke bagian procurement atau QC untuk tindakan lebih lanjut.

6. Labeling dan Identifikasi

  • Tempelkan label SKU atau barcode pada barang yang dinyatakan lolos pemeriksaan.

  • Cantumkan batch number, tanggal produksi, atau nomor seri jika diperlukan.

7. Pencatatan ke Sistem

  • Input data ke WMS/ERP secara lengkap: jumlah, jenis barang, lokasi penerimaan, dan status barang.

  • Pastikan data real-time untuk menghindari selisih stok.

8. Serah Terima ke Tim Put Away

  • Setelah semua data akurat, barang diserahkan ke tim put away untuk disimpan pada lokasi rak yang sesuai.

  • Konfirmasi kembali jumlah barang sebelum dipindahkan.

Peralatan yang Digunakan dalam Receiving Gudang

Peralatan yang Digunakan dalam Receiving Gudang

Proses receiving gudang membutuhkan berbagai peralatan untuk memastikan kegiatan bongkar muat, pemeriksaan, dan pencatatan berjalan cepat, aman, dan akurat. Peralatan ini membantu mengurangi risiko kesalahan manusia serta meningkatkan efisiensi operasional gudang. Berikut peralatan utama yang digunakan dalam receiving:

1. Forklift

Forklift digunakan untuk menurunkan pallet atau barang berukuran besar dari kendaraan. Alat ini sangat penting untuk mempercepat proses unloading sekaligus menjaga keselamatan operator.

2. Hand Pallet (Hand Pallet Truck)

Digunakan untuk memindahkan barang dalam jarak dekat di area loading dock. Hand pallet cocok untuk barang yang tidak terlalu berat dan dapat digerakkan tanpa mesin.

3. Pallet

Pallet kayu, plastik, atau metal digunakan sebagai alas barang agar mudah diangkat dengan forklift maupun hand pallet. Pallet membantu menjaga stabilitas dan mempermudah penyusunan barang.

4. Timbangan Pallet atau Timbangan Digital

Timbangan digunakan untuk memverifikasi berat barang, terutama untuk barang curah, material industri, atau barang yang memerlukan pengecekan berat sebagai bagian dari proses QA/QC.

5. Barcode Scanner

Barcode scanner digunakan untuk memindai SKU, kode barang, atau batch number agar data bisa langsung tercatat di sistem secara akurat. Alat ini mengurangi risiko input manual yang rawan kesalahan.

6. Safety Equipment (APD)

Peralatan keselamatan seperti helm, sarung tangan, rompi reflektif, dan sepatu safety wajib digunakan untuk melindungi petugas receiving dari risiko kecelakaan.

7. Dokumentasi: Clip Board, Form, atau Tablet

Digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan barang. Jika menggunakan WMS atau ERP, tablet atau mobile device membantu mempercepat input data secara real-time.

8. Kamera atau Smartphone

Dipakai untuk mengabadikan barang rusak atau ketidaksesuaian sebagai bukti untuk klaim atau laporan discrepancy.

9. Cutting Tools (Cutter & Scissors)

Digunakan untuk membuka kemasan atau mengakses isi pallet tanpa merusak barang.

Baca Juga

Pergudangan dan Penyimpanan sebagai Unsur Logistik yang Penting dalam Rantai Pasok dan 6 Fungsinya!

Perbedaan Receiving dan Put Away

Perbedaan Receiving dan Put Away

Dalam operasional pergudangan, receiving dan put away adalah dua proses yang sering dianggap sama, padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Receiving fokus pada penerimaan barang, sedangkan put away berfokus pada penyimpanan barang ke lokasi yang tepat. Memahami perbedaan keduanya penting agar alur kerja gudang lebih rapi, akurat, dan efisien.

Receiving (Penerimaan Barang)

Receiving adalah proses awal ketika barang tiba di gudang. Proses ini mencakup:

  • Verifikasi dokumen (PO, invoice, surat jalan)

  • Bongkar muat barang dari kendaraan

  • Pemeriksaan jumlah dan kualitas barang

  • Pelabelan dan pencatatan ke sistem WMS/ERP

Tujuannya adalah memastikan bahwa barang yang masuk sesuai pesanan, tidak rusak, dan bisa diteruskan ke proses selanjutnya.

Put Away (Penyimpanan Barang)

Put away adalah proses lanjutan setelah receiving, yaitu menempatkan barang ke lokasi penyimpanan yang sudah ditentukan. Tahap ini meliputi:

  • Menentukan slot atau rak penyimpanan (bin location)

  • Memindahkan barang dari area receiving ke gudang penyimpanan

  • Menyusun barang sesuai kategori, SKU, atau batch

  • Memperbarui lokasi barang di sistem

Tujuannya adalah memastikan barang tersimpan aman, teratur, dan mudah diakses untuk proses picking atau distribusi.

Ringkasan Perbedaan Receiving vs Put Away

AspekReceivingPut Away
Fokus ProsesPenerimaan dan pemeriksaan barangPenyimpanan barang ke lokasi gudang
Waktu DilakukanSaat barang tiba di gudangSetelah receiving selesai
Kegiatan UtamaVerifikasi, unloading, quality & quantity checkPenataan, pemindahan, updating lokasi barang
Tujuan UtamaMemastikan barang sesuai dan layak diterimaMenyimpan barang secara rapi dan mudah dicari
Area KerjaLoading dock / receiving areaAisle, rak, atau bin location di dalam gudang

Secara singkat, receiving memastikan barang yang masuk benar dan layak, sedangkan put away memastikan barang tersebut tersimpan di lokasi yang tepat. Kedua proses ini saling melengkapi dan sangat penting dalam menjaga efisiensi serta akurasi operasional gudang.

Tantangan Umum dalam Proses Receiving Gudang

Tantangan Umum dalam Proses Receiving Gudang

Proses receiving terlihat sederhana, tetapi kenyataannya penuh tantangan yang dapat memengaruhi akurasi stok, efisiensi operasional, dan kualitas layanan. Berikut beberapa tantangan yang paling sering terjadi di gudang:

1. Ketidaksesuaian Jumlah & Spesifikasi Barang

Sering terjadi jumlah barang yang diterima tidak sesuai PO, atau spesifikasi berbeda dari yang dipesan. Jika tidak dicek dengan teliti, hal ini bisa memicu kesalahan pencatatan dan komplain ke pemasok.

2. Keterlambatan Kedatangan Barang

Keterlambatan kedatangan menyebabkan jadwal receiving menumpuk, menghambat aktivitas gudang lain seperti put away dan picking. Efisiensi operasional pun ikut menurun.

3. Kerusakan Barang Saat Pengiriman

Barang bisa rusak akibat penanganan yang buruk saat transportasi. Tim receiving harus ekstra teliti memeriksa kondisi fisik agar kerusakan bisa segera diklaim.

4. Dokumen Tidak Lengkap atau Bermasalah

Invoice, delivery order (DO), atau purchase order (PO) yang tidak lengkap menghambat proses verifikasi. Hal ini membuat tim harus menunggu klarifikasi dari vendor.

5. Area Receiving yang Sempit atau Tidak Rapi

Penataan area yang kurang optimal menyebabkan penumpukan barang, kesulitan mengidentifikasi item, hingga potensi kerusakan barang.

6. Kurangnya SDM atau Keterampilan Petugas

Receiving membutuhkan ketelitian tinggi. Kekurangan tenaga atau petugas yang kurang terlatih bisa meningkatkan risiko kesalahan pencatatan dan pengecekan.

7. Sistem Pencatatan Masih Manual

Gudang yang masih menggunakan kertas atau Excel berisiko tinggi terhadap human error, data hilang, atau pencatatan ganda. Integrasi sistem WMS sangat membantu mengurangi kesalahan.

Baca Juga

Mengapa Kegiatan Pergudangan Termasuk dalam Kegiatan Produksi? 5 Penjelasan Lengkap & Contoh Nyata

Cara Meningkatkan Efisiensi Receiving Gudang

Cara Meningkatkan Efisiensi Receiving Gudang

Agar proses receiving berjalan cepat, akurat, dan minim kesalahan, perusahaan perlu menerapkan beberapa strategi berikut:

1. Gunakan Sistem WMS (Warehouse Management System)

Dengan WMS, pencatatan barang masuk menjadi otomatis, real-time, dan bebas human error. Petugas cukup memindai barcode untuk memverifikasi item, jumlah, dan lokasi penyimpanan.

2. Buat Layout Area Receiving yang Tertata

Area receiving harus luas, rapi, dan memiliki jalur pergerakan yang jelas. Pisahkan area untuk:

  • Barang datang

  • Barang dalam pemeriksaan

  • Barang yang sudah terverifikasi

  • Barang rusak/abnormal

Penataan ini mempercepat proses dan mengurangi risiko pencampuran item.

3. Terapkan Checklist Pemeriksaan Standar

Checklist detail mengenai jumlah, kode barang, spesifikasi, dan kondisi fisik membantu petugas agar tidak melewatkan tahap penting saat inspeksi.

4. Berikan Pelatihan Rutin pada Petugas

Petugas receiving harus dibekali kemampuan:

  • Membaca dokumen PO/DO

  • Mengoperasikan alat bongkar muat

  • Menggunakan sistem digital

  • Melakukan inspeksi barang secara teliti

SDM yang terlatih membuat proses lebih cepat dan minim kesalahan.

5. Optimalkan Komunikasi dengan Vendor

Bangun standar penerimaan barang bersama vendor, seperti:

  • Format label barcode

  • Ketentuan pengemasan

  • Jadwal pengiriman

  • Dokumen wajib

Vendor yang patuh standar akan memperlancar proses receiving.

6. Gunakan Peralatan Handling yang Memadai

Hand pallet, forklift, konveyor, hingga scanner barcode membantu mempercepat pemindahan dan pengecekan barang tanpa membebani tenaga manusia.

7. Terapkan Sistem Appointment Delivery

Dengan penjadwalan kedatangan kendaraan, gudang tidak kewalahan menerima banyak barang sekaligus. Semua bisa dikelola lebih teratur dan efisien.

8. Lakukan Evaluasi & Audit Berkala

Audit rutin membantu mendeteksi hambatan, kesalahan pencatatan, ketidaksesuaian SOP, hingga kebutuhan tambahan alat atau tenaga kerja.

Contoh Implementasi Receiving Gudang di Industri

Contoh Implementasi Receiving Gudang di Industri

Setiap industri memiliki karakteristik operasional yang berbeda, sehingga penerapan receiving gudang juga menyesuaikan kebutuhan. Berikut beberapa contoh implementasinya:

1. Industri Ritel (Supermarket & Minimarket)

Pada industri ritel, receiving fokus pada kecepatan dan akurasi karena barang yang masuk harus segera dipajang. Prosesnya meliputi:

  • Pengecekan surat jalan dan PO secara cepat.

  • Pemeriksaan kondisi produk (exp date, kemasan, suhu).

  • Scan barcode untuk sinkronisasi dengan sistem POS.

  • Labelisasi harga jika diperlukan.

  • Pemisahan barang promosi dengan barang reguler.

Outcome: Rak terisi tepat waktu dan stok akurat sehingga tidak terjadi stockout.

2. Industri Manufaktur

Di pabrik, receiving memiliki peran kritis karena bahan baku yang masuk menentukan kelancaran proses produksi. Prosesnya mencakup:

  • Pemeriksaan spesifikasi material (gramasi, ukuran, konsentrasi).

  • Pengujian kualitas oleh QC sebelum disetujui.

  • Menggunakan WMS untuk mencatat nomor batch dan tanggal produksi.

  • Penyimpanan khusus untuk material sensitif (bahan kimia, material basah, komponen elektronik).

Outcome: Bahan baku aman, lengkap, dan siap masuk ke lini produksi tanpa menghambat jadwal.

3. Industri E-Commerce & Warehouse Fulfillment

Receiving gudang e-commerce harus super cepat karena volume barang tinggi dan bergerak terus-menerus. Prosesnya meliputi:

  • Scan barcode otomatis dengan handheld scanner.

  • Sistem sorting otomatis memisahkan tiap SKU.

  • Pencatatan real-time di WMS agar stok langsung tampil di aplikasi marketplace.

  • Pemeriksaan kondisi barang untuk mengurangi retur.

Outcome: Stok selalu real-time dan pesanan pelanggan bisa diproses tanpa delay.

4. Industri Logistik & Distribusi

Gudang logistik berfokus pada ketepatan alur supply chain. Penerapannya mencakup:

  • Cross-docking (barang langsung diteruskan tanpa disimpan).

  • Verifikasi dokumen pengiriman dari banyak vendor dalam satu hari.

  • Sistem appointment delivery untuk mengatur antrian truk.

  • Pemeriksaan volume dan berat untuk memastikan kesesuaian tarif transport.

Outcome: Arus barang lancar dan biaya logistik lebih efisien.

5. Industri Farmasi & Kesehatan

Receiving wajib mengikuti standar ketat karena produk sensitif. Tahapannya:

  • Pemeriksaan izin edar BPOM dan nomor batch.

  • Kontrol suhu dan kelembapan pada saat unloading.

  • QC ketat terhadap kemasan, sediaan, dan tanggal kedaluwarsa.

  • Pencatatan nomor lot untuk keperluan traceability.

Outcome: Produk aman, layak, dan memenuhi regulasi kesehatan.

Butuh Armada Pengiriman Barang Untuk Proses Receiving? Gunakan GolekTruk!

GolekTruk

Jika Anda membutuhkan armada truk untuk pengiriman barang ke gudang, baik untuk:

✔ pengadaan barang dari supplier
✔ distribusi barang masuk ke warehouse
✔ logistik untuk industri, retail, manufaktur
✔ pengiriman skala kecil hingga besar

Maka GolekTruk adalah solusi terbaik.

GolekTruk adalah aplikasi untuk mencari armada truk terdekat, cepat, aman, dan tarif transparan.
Anda bisa memilih berbagai jenis truk mulai dari pickup, CDE, CDD, fuso, hingga tronton sesuai kebutuhan receiving & distribusi barang.

Unduh GolekTruk sekarang dan permudah operasional pergudangan Anda.

Jika ingin, saya bisa buatkan versi panjang, versi artikel lain, atau versi landing page promosi untuk GolekTruk.

Kesimpulan

Receiving gudang adalah proses awal yang menentukan kelancaran seluruh operasional pergudangan dan supply chain. Dengan menjalankan prosedur penerimaan barang secara benar, mulai dari verifikasi dokumen, pemeriksaan fisik, pencatatan, hingga penataan area, perusahaan dapat mencegah selisih stok, keterlambatan distribusi, dan kerugian akibat barang rusak.

Setiap industri memiliki implementasi receiving yang berbeda, namun tujuannya selalu sama: memastikan barang masuk sesuai standar, akurat, dan siap didistribusikan. Untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan perlu menerapkan SOP yang jelas, memanfaatkan WMS, melatih SDM, serta menggunakan peralatan handling yang tepat.

Dengan receiving yang rapi, efisien, dan didukung sistem distribusi yang tepat seperti GolekTruk, operasional gudang Anda akan berjalan jauh lebih maksimal.

GolekTruk Makin Lengkap

Sudah tau Golektruk belum ?

GolekTruk adalah marketplace logistic no. 1 di Indonesia, yang mempertemukan antara pengirim muatan dan penyedia jasa angkut, dan bisa bernegosiasi secara langsung tanpa ada POTONGAN sepeserpun !

Kamu bisa memakai golektruk untuk meningkatkan usaha jasa angkutmu dan untuk pengirim muatan, kamu bisa memakai GolekTruk untuk membantu anda pindahan rumah, kontrakan, kos maupun kebutuhan yang lainnya dengan mudah!

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kemudahan dan efisiensi dalam mengelola bisnis logistik mu. GolekTruk kini hadir dengan fitur terbaru yang akan mengubah cara kamu bekerja. Selain menghubungkan dengan ribuan pemilik truk, kami juga menyediakan berbagai macam perlengkapan logistik yang dapat kamu beli dengan mudah. Dengan GolekTruk, kamu tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mendapatkan akses ke berbagai pilihan produk dengan harga yang kompetitif. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi GolekTruk sekarang dan rasakan perbedaannya!

GolekTruk Makin Lengkap! Sekarang, bukan hanya cari jasa angkutan atau muatan, kamu juga bisa beli semua kebutuhan logistikmu di sini. Lebih mudah, lebih cepat!

Golektruk sudah banyak penggunanya ! dan di download lebih dari 150 ribu orang di seluruh Indonesia.

kamu mau coba ?

Unduh aplikasi GolekTruk sekarang di Play Store.


Bagikan
svg

Apa yang Anda pikirkan?

Lihat Komentar / Tinggalkan Komentar

Leave a reply

svg