Loading

15 Ciri-ciri Investasi Bodong: Jangan Tertipu Janji Manis!

svg2 Februari 2024KeuanganAdmin istrator

Bagikan

GolekTrukCiri-ciri Investasi Bodong: Investasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keuangan. Namun, di balik potensi keuntungannya, terdapat bahaya investasi bodong yang mengintai. Investasi bodong menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, namun kenyataannya hanya merugikan para investor.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang tahun 2022 terdapat 1.144 entitas investasi bodong yang berhasil diendus. Jumlah ini meningkat 23% dibandingkan tahun 2021. Ironisnya, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp117,4 triliun!

Ciri-ciri Investasi Bodong yang Harus Diwaspadai

Ciri-ciri Investasi Bodong

1. Menawarkan Keuntungan Fantastis:

Invest bodong biasanya menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal, jauh di atas rata-rata keuntungan investasi pada umumnya. Waspadai tawaran keuntungan 20% per bulan atau lebih, imbal hasil yang jauh lebih tinggi dari bunga deposito bank, atau janji keuntungan pasti tanpa risiko.

2. Tanpa Risiko:

Investasi bodong sering kali menjanjikan keuntungan tanpa risiko. Ingatlah bahwa semua investasi memiliki risiko, dan iming-iming keuntungan tanpa risiko patut dicurigai. Risiko investasi yang wajar biasanya berkisar antara 5-15% per tahun.

3. Skema Ponzi:

Investasi bodong sering kali menggunakan skema Ponzi, di mana keuntungan investor lama dibayarkan dengan uang investor baru. Skema ini tidak berkelanjutan dan akan runtuh ketika tidak ada lagi investor baru yang bergabung. Ciri-cirinya:

  • Keuntungan dibayarkan dari uang investor baru, bukan dari hasil investasi yang nyata.
  • Investor didorong untuk merekrut anggota baru.
  • Struktur perusahaan tidak jelas.

4. Produk dan Legalitas Tidak Jelas:

Pastikan produk investasi yang ditawarkan jelas dan legal. Cek izin usaha perusahaan di OJK dan pahami dengan baik produk yang ditawarkan. Waspadai jika:

  • Produk investasi tidak jelas dan sulit dipahami.
  • Perusahaan tidak memiliki izin usaha dari OJK.
  • Informasi legalitas perusahaan tidak mudah ditemukan.

5. Sistem Rekrutmen Member:

Investasi bodong sering kali menggunakan sistem rekrutmen member, di mana investor diiming-imingi bonus untuk merekrut anggota baru. Ini merupakan ciri skema piramida yang tidak berkelanjutan.

6. Bonus dan Komisi Tinggi untuk Merekrut Member Baru:

Investasi bodong biasanya menawarkan bonus dan komisi yang tinggi untuk menarik investor baru. Ini berbeda dengan investasi yang legitimate, di mana bonus dan komisi diberikan berdasarkan kinerja investasi.

7. Manipulasi dan Penipuan Data:

Para pelaku investasi bodong sering kali memanipulasi data dan informasi untuk menarik investor. Waspadai jika:

  • Data dan informasi yang disajikan tidak akurat dan tidak terverifikasi.
  • Testimoni investor yang berlebihan dan tidak realistis.
  • Penggunaan foto dan video yang tidak asli.

8. Tekanan untuk Segera Berinvestasi:

Para pelaku investasi bodong akan menekan Anda untuk segera berinvestasi dengan alasan kuota terbatas atau waktu promo yang hampir habis. Jangan mudah tergoda dan selalu lakukan riset terlebih dahulu.

9. Tidak Ada Transparansi:

Investasi bodong biasanya tidak transparan dalam hal pengelolaan dana dan risiko investasi. Waspadai jika:

  • Informasi tentang pengelolaan dana tidak jelas.
  • Risiko investasi tidak dijelaskan secara terbuka.

10. Tampilan Website dan Marketing yang Mencolok:

Investasi bodong sering kali menggunakan website dan marketing yang mencolok dengan tujuan menarik perhatian. Waspadai jika:

  • Website dan marketing penuh dengan janji-janji berlebihan.
  • Desain website dan marketing terlihat tidak profesional.

11. Tidak Terdaftar di OJK:

Pastikan perusahaan dan produk investasi yang ditawarkan terdaftar di OJK. Anda dapat mengeceknya melalui website OJK atau aplikasi OJK.

12. Janji Keuntungan Pasti:

Investasi bodong sering kali menjanjikan keuntungan pasti. Ingatlah bahwa semua investasi memiliki risiko dan tidak ada jaminan keuntungan pasti.

13. Pengalaman dan Reputasi Pengelola yang Tidak Jelas:

Sebelum berinvestasi, cari tahu tentang pengalaman dan reputasi pengelola investasi. Waspadai jika:

  • Pengelola investasi tidak memiliki pengalaman yang memadai.
  • Reputasi pengelola investasi buruk.

14. Akses Dana Investor yang Mudah Dicabut:

Investasi bodong sering kali memberikan akses mudah bagi investor untuk menarik dana mereka. Ini berbeda dengan investasi legitimate, di mana terdapat periode lock-up untuk melindungi investor.

15. Tawaran Investasi melalui Platform Tidak Resmi:

Investasi bodong sering kali ditawarkan melalui platform yang tidak resmi, seperti media sosial atau aplikasi messaging. Waspadai tawaran investasi yang tidak melalui platform resmi seperti bank, broker, atau perusahaan investasi yang terdaftar di OJK.

Tips Menghindari Investasi Bodong

Tips Menghindari Investasi Bodong

  1. Cek Legalitas: Pastikan perusahaan dan produk investasi yang ditawarkan memiliki izin resmi dari OJK. Anda dapat mengeceknya melalui website OJK atau aplikasi OJK.
  2. Pahami Produk dan Risiko: Pelajari dengan baik produk investasi yang ditawarkan dan pahami risikonya. Jangan ragu untuk bertanya kepada pihak perusahaan jika ada yang tidak dimengerti.
  3. Jangan Tergiur Keuntungan Fantastis: Waspadai tawaran keuntungan yang tidak masuk akal. Ingatlah bahwa semua investasi memiliki risiko dan tidak ada jaminan keuntungan pasti.
  4. Lakukan Riset: Cari informasi tentang perusahaan dan produk investasi dari sumber terpercaya, seperti website OJK, media massa, dan forum-forum online.
  5. Laporkan ke OJK: Jika Anda menemukan penawaran investasi yang mencurigakan, laporkan ke OJK melalui website atau telepon 157.

 

Tempat Sering Terjadinya Investasi Bodong

Tempat Sering Terjadinya Investasi Bodong

  1. Testimoni Palsu: Investasi bodong sering kali menggunakan testimoni palsu dari orang-orang yang mengaku telah mendapatkan keuntungan besar. Waspadai testimoni yang tidak terverifikasi dan terlihat berlebihan.

  2. Manipulasi Media Sosial: Para pelaku investasi bodong sering kali menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan testimoni palsu. Pastikan informasi yang Anda dapatkan berasal dari sumber terpercaya.

  3. Tekanan untuk Segera Berinvestasi: Para pelaku investasi bodong akan menekan Anda untuk segera berinvestasi dengan alasan kuota terbatas atau waktu promo yang hampir habis. Jangan mudah tergoda dan selalu lakukan riset terlebih dahulu.

Kesimpulan

  • Bergabung dengan komunitas investor: Bergabung dengan komunitas investor dapat membantu Anda mendapatkan informasi dan edukasi tentang investasi yang terpercaya.
  • Mengikuti perkembangan berita dan informasi terbaru: Selalu ikuti perkembangan berita dan informasi terbaru tentang investasi bodong agar Anda tidak mudah tertipu.
  • Memahami psikologi investasi: Memahami psikologi investasi dapat membantu Anda terhindar dari jebakan investasi bodong, seperti keserakahan dan FOMO (Fear of Missing Out).

Ingatlah, investasi yang aman dan terpercaya tidak akan menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat. Selalu lakukan riset dan periksalah legalitas sebelum berinvestasi.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda terhindar dari investasi bodong!

GolekTruk

Sudah tau Golektruk belum ?

GolekTruk adalah marketplace logistic no. 1 di Indonesia, yang mempertemukan antara pengirim muatan dan penyedia jasa angkut, dan bisa bernegosiasi secara langsung tanpa ada POTONGAN sepeserpun !

kamu bisa memakai golektruk untuk meningkatkan usaha jasa angkutmu dan untuk pengirim muatan, kamu bisa memakai GolekTruk untuk membantu anda pindahan rumah, kontrakan, kos maupun kebutuhan yang lainnya dengan mudah!

Golektruk sudah banyak penggunanya ! dan di download lebih dari 150 ribu orang di seluruh Indonesia.

kamu mau coba ?

Unduh aplikasi GolekTruk sekarang di Play Store.


Bagikan
svg

Apa yang Anda pikirkan?

Lihat Komentar / Tinggalkan Komentar

Leave a reply

svg